Era pandemi Covid-19
mengisyaratkan adanya kegiatan jarak jauh. Kegitan pembelajaran, rapat koordinasi
dan berbagai kegiatan lain bisa dilaksanakan secara online. Begitu pula kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk
SMP Negeri. Jika pada tahun-tahun sebelumnya para calon peserta didik baru yang
ingin mendaftar ke SMP harus datang ke sekolah, pada tahun ini tidak. Calon
peserta didik baru bisa melakukan pendaftaran secara online dari rumah. Setelah melakukan login di link PPDB online, para calon siswa baru bisa
menginput data maupun mengunggah file/dokumen sesuai yang dipersyaratkan.
Mengutip petunjuk
pelaksanaan PPDB di https://ppdb.purworejokab.go.id/, pelaksnaan PPDB dibuka tanggal 15 hingga
18 Juni 2020. Ada empat jalur pendaftaran yang bisa dipilih. Jalur tersebut
meliputi jalur zonasi, jalur prestasi, jalur perpindahan orang tua dan jalur
afirmasi. Jalur zonasi bisa dipilih bagi calon siswa baru yang bertempat
tinggal di dalam wilayah dan sesuai dengan zonasi nya (titik koordinat
tempat tinggal siswa). Jalur prestasi disediakan bagi calon peserta didik baru
yang miliki penghargaan di bidang akademik maupun non-akademik pada tingkat
internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi yang dilaksanakan secara
berjenjang. Jalur perpindahan orang tua bisa dipilih calon peserta didik baru yang memiliki surat penugasan perpindahan
orang tua. Sedang jalur afirmasi memfasilitasi calon peserta didik baru yang
memiliki kartu/surat keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak
mampu yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Sebagai hal yang baru,
pelaksanaan PPBD online tahun ini menawarkan kemandirian input data. Sebagai contoh di SD Negeri Semawung Kec. Purworejo, Kab. Purworejo Jawa Tengah. Hari pertama pelaksanaan PPDB online pada
tanggal 15 Juni 2020 pada pukul 08.00 WIB. Bertepatan dengan pengumuman
kelulusan siswa Kelas VI, orang tua/wali diberi penjelasan tentang cara
mendaftar secara online. Meski sudah
dijelaskan tentang cara melakukan pendaftaran, sebagian besar dari mereka masih
masih belum percaya diri untuk meng-online-kan
pendaftaran putra-putrinya sendiri. Akhirnya banyak dari orang tua/wali siswa
yang meminta bantuan operator sekolah untuk melakukan pendaftaran secara
online.
“Saya minta bantuan
operatornya sajalah” ujar salah satu orang tua siswa di ruang sekolah.
Tak luput pada hari ke-dua setelah pendaftaran. Untuk melihat jurnal pendaftaran orang tua juga masih banyak yang belum paham. Mereka risau tentang ranking dalam zona pendaftaran di sekolah yang diharapkan. Karena pergeseran peringkat bisa terjadi setiap saat, maka pemantauan harus terus dilakukan.
Melihat posisi peringkat yang sudah di bawah, banyak orang tua siswa yang memutuskan untuk mengganti sekolah tujuan pendaftaran. Hingga satu hari terakhir sebelum pendaftaran ditutup, orang tua siswa dengan rela datang ke sekolah untuk mengetahui informasi pendaftaran putra-putrinya.
Puncak kerisauan pun terjadi. Hari terakhir pendaftaran, yaitu tanggal 18 Juni 2020 banyak sekali pesan maupun panggilan masuk. Intinya adalah menanyakan status peringkat. Hingga menjelang detik-detik terakhir ditutupnya pendaftaran, yaitu pukul 11.59 WIB orang tua siswa masih setia menunggu update info terakhir.
Inilah fenomena penggunaan media baru. Media online yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Mungkin untuk tahun ini menjadi hal yang terasa sulit bagi orang tua. Namun ke depan harapannya bisa menjadi pembelajaran yang memudahkan orang tua siswa dalam mengarahkan putra-putrinya untuk melakukan pendaftaran di sekolah yang diharapkan.
Salam.
Selamat 🎊🎉 telah mengantarkan peserta didik menuju sekolah impian mereka.
ReplyDeleteThank you miss... sekedar partisipasi...
Delete