Dancing Red Rose

KELAS PUISI SONION

Siapa sih pencipta pertama puisi sonian? Kita wajib mengetahui, siapa penyair yang melahirkan karya ini, hingga diakui oleh seluruh Indonesia. Ia adalah seorang penyair dekade 80-an bernama Soni Farid Maulana,  yang lahir pada 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sonian adalah jenis puisi terikat, berupa sajak pendek yang berpola 6-5-4-3. Sonian hanya terdiri atas 4 baris dan pada tiap baris ditentukan jumlah suku katanya. 

Baris pertama terdiri atas 6 suku kata, 
baris kedua 5 suku kata, baris ketiga 4 suku kata dan baris keempat 3 suku kata.

Mengapa sonian ditentukan dengan bentuk pola yang mengerucut?
Soni Farid Maulana pada saat itu, memberi alasan karena apa yang ingin disampaikan penulis semakin ke bawah akan semakin jelas fokusnya, sehingga maksud yang ingin dikomunikasikan bisa tersampaikan. Intinya,  puisi Sonian itu, puisi yang berpola 6543. Tapi kemudian hari berkembang menjadi ada pola 6563.

Dalam menulis sonian, para penulis bisa menggunakan majas, simbol, metafor, imaji atau apapun itu. Imajinasi merupakan hal penting  dalam mencipta karya sastra. Imajinasi sering disebut juga daya bayang seorang penulis, dalam proses kreatif sebagai kemampuan seseorang dalam membayangkan sesuatu hingga memvisualisasikannya ke dalam bentuk tulisan. Selain itu juga dalam sonian perlu hati-hati dengan pemilihan diksi, dimatangkan betul bagaimana hubungan ke atas dan ke bawah dalam membentuk makna secara keseluruhan.

Berbeda pada saat menulis puisi bergenre bebas, penulis akan mendapatkan tantangan tersendiri dengan menulis puisi sonian. Karena di sini akan ditantang kecermatan dan ketangkasan untuk menulis meruncing ke bawah sehingga menajamkan makna di baris ketiga dan keempat.

Contoh puisi Sonian

RINDU
Gem-pur ha-ru bi-ru (6 suku kata)
Du-ka me-na-hun (5 suku kata)
Pen-dam  ra-sa(4 suku kata)
Me-ra-na (3 suku kata)


SENJA

Jagat bumantara
Menjelang senja
Langit Jingga
Merona

Namun, adakalanya masih ada yang bingung dengan teknik  pemenggalan suku kata, karena ada beberapa huruf rangkap, yang 1 suku kata, tapi masih dihitung 2 suku kata. Ini dinamakan Diftong
Jadi, beragamnya kosakata bahasa Indonesia ternyata memunculkan beberapa pengelompokkan. Salah satunya didasarkan pada pemakaian huruf seperti kelompok kata berhuruf diftong. Lalu, apa itu diftong?

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan diftong sebagai bunyi vokal rangkap dalam satu suku kata. Jadi, ketika diucapkan gabungan huruf vokal akan menghasilkan satu bunyi dan tidak dipenggal. Adapun contohnya au pada kata kerbau (ker-bau) atau ai pada kata pantai (pan-tai)

Terdapat empat huruf diftong dalam bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
 antara lain  au, ai, ei, dan oi.
Dikau》dihitung 2 suku kata

Pulau》 2 suku kata

Pada beberapa kaidah Sonian memiliki sajak aaaa, bbbb, aabb, abab


SUDUT LUKA

Hampa tanpa rasa
Mengurung hati
Bayang rupa
Berlari

#Sonion_6543_Ismanto
Purworejo, 190620





No comments:

Post a Comment